Macapat Web Indonesia

Macapat Dan Bentuk Komunikasi Sosial

Keberadaan tembang macapat sebagai media tradisional atau kesenian tradisional, apabila memiliki unsur-unsur komunikasi, maka dapat disebut komunikasi tradisional. Demikian pula keberadaan tembang macapat sebagai alat penyampai pesan- pesan sosial dari pusat perkembangannya di keraton, yang ditujukan kepada masyarakatnya, dapat dikatakan sebagai komunikasi sosial. Dan keberadaan tembang macapat yang sudah menggunakan media massa, maka dapat dikatakan sebagai komunikasi massa.
Namun untuk mempermudah penjelasan diatas, maka tembang macapat terlebih dahulu dibahas sebagai komunikasi sosial. Karena cakupan komunikasi sosial lebih luas dibanding kedua bentuk komunikasi tersebut

Komunikasi Sosial
Manusia sebagai mahluk sosial, tidak terlepas sebagai pelaku komunikasi. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Namun untuk mengaktualisasikan kebutuhannya itu ia memerlukan cara. Dengan komunikasilah maka manusia dapat menyatu dalam kehidupan sosialnya.
Hakekat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain yang menggunakan bahasa verbal maupun non verbal. Pikiran dan perasaan itu disampaikan oleh komunikator kepada komunikan selalu bersatu padu. Oleh karena itu dalam komunikasi selalu ada tujuan untuk menjadi satu atau menyamakan pendapat atau informasi.
Astrid S. Susanto mendefinisikan komunikasi sosial sebagai berikut,
“ Komunikasi sosial adalah suatu kegiatan komunikasi yang lebih diarahkan kepada pencapaian suatu integrasi sosial.” ( Susanto, 1985 : 1 )
Dari pernyataan diatas , dapat diketahui bahwa tujuan komunikasi sosial yang harus dicapai yaitu integrasi sosial. Sedangkan menurut Ashadi Siregar ( 1985 : 8 ), yang menjadi tujuan komunikasi sosial adalah realitas sosial.
Integrasi sosial, menurut Astrid tersebut, lebih dikarenakan titik pangkal dari suatu komunikasi sosial adalah bahwa komunikator dan komunikan perlu seiya sekata tentang materi yang akan dibahas dalam kegiatan komunikasi yang akan dilangsungkan. Melalui komunikasi sosial terjadi aktualisasi dari masalah-masalah yang dibahas. Oleh karena itu secara tidak langsung, komunikasi sosial adalah sekaligus suatu proses sosialisasi. Melalui komunikasi sosial, kelangsungan hidup sosial seperti, stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh masyarakat, dari suatu kelompok sosial akan terjamin.
Tembang macapat yang pada masa Surakarta awal mengalami zaman keemasan, lebih disebabkan oleh adanya persamaan pendapat tentang materi atau isi pesan yang dikandungnya. Nilai-nilai atau norma-norma yang membawa keberadaan kehidupan sosial menjadi tertib namun dinamis. Selain itu, tembang macapat juga merupakan cara para raja, bangsawan ataupun pujangga keraton untuk mengajak masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan mereka, selain loyalitas juga, dari pengaruh kebudayaan kolonial yang pada saat itu amat merugikan.
Penetrasi kebudayaan asing akibat besarnya pengaruh kolonial pada kekuasaan keraton bukan hanya dibidang politik dan ekonomi saja. Para bangsawan yang merasa cocok dengan gaya pergaulan barat, mengikutinya, dan perlahan-lahan meninggalkan kebudayaan nenek moyang. Para bangsawan dan kaum ningrat yang prihatin atas kejadian tersebut, berusaha mempertahankan niali-nilai kebudayaan mereka melaui cara yaitu kesenian dan kebudayaan. Melalui kesenian tembang macapat, maka pihak keraton mencoba menyampaikan pesan-pesannya, baik kepada lingkungan keraton itu sendiri maupun masyarakat luas terutama masyarakat keraton jawa. Proses yang terjadi inilah dapat dikatakan komunikasi sosial.
Ada empat fungsi komunikasi sosial menurut Schramm yang dikutip dan dijelaskan oleh Ashadi Siregar ( 1985 : 21 ), yaitu,
1.Fungsi Radar Sosial, yaitu memberikan informasi terkait dengan peristiwa yang berhubungan dengan komunitas sosialnya.
2.Fungsi Manipulatif atau Manajemen, yaitu kegiatan komunikasi untuk mengatur atau alat untuk mengendalikan komunitasnya.
3.Fungsi Instruktif, yaitu kegiatan komunikasi untuk menyampaikan pengetahuan atau pendidikan untuk generasi baru untuk dapat hidup dalam masyarakat atau komunitasnya.
4.Fungsi Hiburan, merupakan kegiatan komunikasi yang memberikan dunia alternatif bagi anggota komunitas.
Dari keempat fungsi komunikasi sosial diatas, tembang macapat mampu melakukan keempat fungsi tersebut. Sebagai radar sosial, macapat memberikan informasi keadaan masyarakat pada masa itu seperti yang didapat pada Serat Kalatidha. Sebagai fungsi manipulatif, masyarakat diberikan pengarahan-pengarahan oleh pihak keraton. Sebagai funsi instruksi masyarakat diberikan wejangan-wejangan seperti yang didapat pada Serat Wedatama. Sebagai fungsi hiburan, Macapat yang hadir sebagai kesenian telah memberikan nilai-nilai yang sakral dan magis, berkaitan dengan kebahagiaan hidup.