Macapat Web Indonesia

WAYANG JAWA

Pencipta adalah R.M.Ng Dutadipraja abdi dalem Mantri Panewu Gandek di Kraton Surakarta. Juga guru dalang di Pasinaon Padalangan Surakarta (Pada Suka) di Musium Radyapustaka Surakarta yang dibuka tahun 1923.
Ujud WAYANG JAWA semua memakai baju lurik, hanya beda corak dan dasar. Contoh : Semua wayang katongan warna dasar baju kuning lorek hijau tua. Satrya sedang lelana baju berlengan pendek dasar biru muda, lorek biru tua diseling merah. Warna-warna menurut golongan-golongan. Wayang yang tidak berbaju susulan dari WAYANG MENAK. Disebut WAYANG JAWA karena mengisahkan Babad Tanah Jawa ialah Babad Demak Pajang. Mataram sampai Kartasura. Juga dapat untuk menceriterakan Ramayana dan Mahabarata, ceritera Madya dan Gedog.
Dalam wayang Jawa tak ada wayang bernama khusus. Contoh : Wayang purwa Arjuna diganti nama untuk wayang siapapun umpama untuk Palasara, tiap-tiap orang menganggap yang Jawa cukup dengan ujud wayang Katongan, Satrya Putran Pandita, Dewa, Patih dengan anak buahnya serta sebangsa Danawa dan Kera. Kecuali memakai kelir, WAYANG JAWA juga dapat dipertunjukkan seperti sandiwara atau wayang Wong. Tergantung yang disenangi memakai kelir atau semacam sandiwara. Pencipta secara wayang orang dan sandiwara itu ialah R.M Sayid pengabdi dan pecinta kebudayaan Jawa. Dengan penemuan R.M Sayid tersebut para pecinta seni di Surakarta kagum.
Pengiring gamelan wayang Jawa ialah gamelan Pelog Gending-gending diciptakan khusus untuk mengiringi WAYANG JAWA. Jadi gending tersebut merupakan ciptaan baru ialah tahun 1937. WAYANG JAWA dipertunjukkan dimana-mana dan mendapat perhatian sarjana-sarjana kebudayaan Jawa.